Yuk Kurangi Limbah Fashion, Lakukan Bagian Kamu!
Posted on 21 November 2023
Kamu sebagai perempuan pasti pernah membersihkan lemari. Berapa banyak barang ngga terpakai yang dibuang ke tempat sampah? Fashion yang tidak ramah lingkungan adalah salah satu penyebab limbah menumpuk dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Tapi, kita bisa mengurangi konsumsi pakaian yang berlebihan dan menggunakan kembali pakaian kita untuk menghasilkan lebih sedikit sampah. Berikut lima tips untuk mengurangi dampak lemari pakaian kamu terhadap planet ini: 1.Beli lebih sedikit dan simpan pakaian lebih lama. Pakaian yang paling ramah lingkungan adalah pakaian yang sudah ada di lemari kamu — jadi jangan membeli pakaian yang jarang kamu pakai dan rawat lemari pakaian kamu agar tahan lebih lama. 2. Beli barang preloved. Daripada membeli baju baru, marketplace preloved seperti Tinkerlust dapat menjadi pilihan dengan barang-barang preloved yang masih sangat layak pakai. Memberi kesempatan kedua pada pakaian berkontribusi terhadap ekonomi sirkular. Ditambah lagi, di marketplace preloved, kamu dapat membeli pakaian yang terlihat baru dengan harga lebih murah. 3. Berinvestasilah pada merek yang ramah lingkungan jika kamu bisa. Saat kamu membeli baju baru, usahakan membeli pakaian yang terbuat dari bahan ramah lingkungan yang dapat dipakai bertahun-tahun. Merek fast fashion menggunakan bahan berkualitas rendah yang berdampak buruk bagi planet dan cepat rusak, sehingga menghasilkan lebih banyak limbah. Jika kamu mampu mengeluarkan uang ekstra, belilah dari merek yang ramah lingkungan. 4. Jauhi kain yang tidak ramah lingkungan. Banyak kain fast fashion yang terbuat dari bahan bakar fosil. Sebisa mungkin, usahakan untuk tidak membeli pakaian baru yang mengandung bahan sintetis seperti nilon, poliester, akrilik, dan spandeks. Bahan-bahan ini menyumbang limbah yang sulit diurai, dan tidak berdaya tahan lama untuk digunakan. 5. Gunakan kembali pakaian lama. Setelah memeriksa lemari kamu, jual atau sumbangkan pakaian yang bisa dipakai daripada membuangnya. Dan daripada membuang pakaian compang-camping, berkreasilah. Beberapa keterampilan menjahit dapat mengubah kaos menjadi kain perca, masker, atau ikat kepala. Sweater bekas dapat digunakan kembali untuk membuat selimut atau kaus kaki. Pilihan lain adalah menjual pakaian lama kamu di marketplace seperti Tinkerlust! Lemari lebih rapi, dan rekening semakin terisi.
Nah, buat kamu yang sudah pernah membersihkan lemari dan menjual barang preloved di Tinkerlust, langkah-langkah di atas tentu sudah tidak asing lagi. Namun bagaimana dengan barang preloved yang kamu jual di Tinkerlust namun tidak kunjung laku? Sebagai seorang Seller, pernahkah kamu bertanya dimana barang aging mu berakhir? Produk-produk fesyen di Tinkerlust yang masuk dalam kategori aging, adalah produk yg belum terjual dalam 5 bulan. Produk tsb akan dimanfaatkan kembali, sebagai bentuk kontribusi Tinkerlust dalam mendukung fesyen berkelanjutan. Mengapa? Industri fesyen adalah industri penyumbang limbah terbesar kedua di dunia. Kerusakan alam seperti polusi air, tanah, maupun gas emisi, bisa membahayakan kelangsungan hidup kita. Itulah pentingnya kita sebagai konsumen menggunakan produk fesyen secara maksimal. Bisa dengan membeli dan menjual barang preloved di Tinkerlust, mendonasikan ke orang yg membutuhkan, bisa juga upcycling atau mengubah produk menjadi baru dan dapat digunakan kembali. Tinkerlust bekerja sama dengan Donasi untuk mendistribusikan produk-produk fesyen yang tidak terjual ke tempat yang membutuhkan. Tidak hanya itu, Tinkerlust juga menggandeng Setali untuk meng-upcycle produk aging menjadi produk baru seperti pouch, taplak dll (bisa disesuaikan sama scenes). Lemari kamu masih penuh dengan barang tidak terpakai? Lakukan bagian kamu. Mulai merapikan lemari kamu dan beri kesempatan kedua untuk barang-barang kamu yang tidak lagi terpakai. Berjualan lebih mudah dengan Tinkerlust app. Mulai sekarang!